Terbaru

Senin, 09 April 2018

Beriman Kepada Takdir

Beriman Kepada Takdir


Salah satu pondasi keimanan seorang muslim adalah beriman kepada takdir. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanyai oleh Jibril tentang apa itu iman, beliau pun menjawab, “Engkau beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari akhir, serta engkau beriman kepada takdir yang baik dan yang buruk.” Lantas Jibril mengatakan, “Engkau benar” (HR. Muslim).

Seorang muslim wajib mengimani bahwa Allah telah mengetahui segala sesuatu sebelum Dia menciptakan makhluk. Lalu, Allah menetapkan hal yang akan terjadi tersebut dan Dia tuliskan di dalam Lauh Mahfuzh lima puluh ribu tahun sebelum Dia menciptakan langit dan bumi. Maka apa yang Allah kehendaki akan terwujud, dan apa yang tidak dikehendaki-Nya tidak akan terwujud.

Unsur iman kepada takdir

Untuk mewujudkan iman kepada takdir secara sempurna, haruslah dengan mewujudkan unsur-unsur iman kepada takdir. Unsur-unsur iman kepada takdir terdiri dari empat hal (Al Qadha’ wal Qadar, hal. 26) :

Pertama, mengimani bahwa ilmu Allah meliputi segala sesuatu. Allah mengetahui keadaan seluruh makhluk-Nya, dan Dia maha mengetahui peristiwa apa saja yang telah terjadi, sedang terjadi, dan akan terjadi. Allah juga mengetahui apa saja yang tidak terjadi, dan jikalau hal itu terjadi, Allah mengetahui bagaimana hal itu akan terjadi.

Disclaimer: Images, articles or videos that exist on the web sometimes come from various sources of other media. Copyright is fully owned by the source. If there is a problem with this matter, you can contact