Terbaru

Senin, 09 April 2018

Pelajaran Dari Kisah Ashabul Ukhdud

Pelajaran Dari Kisah Ashabul Ukhdud


Bismillah, Alhamdulillah wash shalaatu was salaamu ‘ala Rasulillah wa ‘ala aalihi wa ashabihi wa man tabi’ahum bi ihsan ilaa yaumil qiyamah. Amma ba’du.

Diantara metode pendidikan Islam adalah menceritakan kisah nyata dari orang-orang terdahulu untuk diambil pelajarannya. Dengan hal tersebut, pelajaran bisa lebih mengena karena si pembaca bisa mengetahui bagaimanakah kesudahan dari orang-orang yang baik ataupun orang-orang yang buruk. Buktinya, kita akan dapatkan bahwa sekitar sepertiga Al Qur’an adalah kisah sebagaimana keterangan Ibnu Hajar, “Isi Al Qur’an adalah tentang hukum-hukum, berita (kisah), dan tauhid”. (Fathul Baari, 9/61)

Diantara kisah dalam Al Qur’an yang sangat layak kita ambil pelajarannya adalah kisah ashabul ukhdud, yaitu kisah dibakarnya orang-orang yang beriman di dalam parit. Kisah ini Allah abadikan di dalam Al Qur’an surat Al Buruj. Namun kisah selengkapnya mengenai Ashabul Ukhdud diceritakan dalam hadits yang panjang.

Kisah selengkapnya

Dari Shuhaib, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dahulu ada raja dari golongan umat sebelum kalian, ia mempunyai tukang sihir. Ketika tukang sihir tersebut dalam usia senja, ia mengatakan kepada raja bahwa ia sudah tua dan meminta agar dikirimkan anak yang mewarisi ilmu sihirnya. Maka ada seorang anak yang diutus padanya. Tukang sihir tersebut lalu mengajarinya.

Di tengah perjalanan belajar, anak ini bertemu seorang rahib. Ia pun duduk bersamanya dan menyimak nasehat si rahib. Ia begitu takjub pada apa yang disampaikan si rahib. Ketika ia telah mendatangi tukang sihir untuk belajar, ia pun menemui si rahib dan duduk bersamanya. Ketika ia terlambat mendatangi tukang sihir, ia dipukul, maka ia mengadukannya pada rahib. Rahib berkata, “Jika engkau khawatir pada tukang sihir, maka katakan bahwa keluargaku menahanku. Jika engkau khawatir pada keluargamu, maka katakan bahwa tukang sihir telah menahanku”

Suatu ketika tibalah ia di suatu tempat dan di sana ada seekor binatang besar yang menghalangi jalan orang-orang banyak. Anak itu berkata, “Pada hari ini saya akan mengetahui, apakah penyihir itu yang lebih baik ataukah rahib itu.” Ia mengambil sebuah batu seraya berkata, “Ya Allah, apabila pelajaran dari rahib lebih Engkau cintai daripada tukang sihir, maka bunuhlah binatang ini sehingga orang-orang dapat melintas.” Lalu ia melempar sesuatu kepada binatang tersebut dan binatang itu terbunuh. Lalu orang-orang dapat melintas.  Lalu ia mendatangi rahib dan mengabarkan hal tersebut. Rahib mengatakan, “Wahai anakku, saat ini engkau lebih mulia dariku. Kamu sudah pada suatu tingkat yang saya lihat. Sesungguhnya engkau akan mendapat cobaan, maka jika benar, janganlah menyebut namaku”

Anak itu lalu dapat menyembuhkan orang buta dan yang berpenyakit kulit. Ia dapat menyembuhkan orang-orang dari berbagai macam penyakit. Berita ini sampai ke telinga sahabat dekat raja yang telah lama buta. Ia mendatangi pemuda tersebut dengan membawa banyak hadiah. Ia berkata, “Ini semua jadi milikmu asalkan engkau menyembuhkanku”. Anak itu berkata, “Aku tidak dapat menyembuhkan seorang pun. Yang mampu menyembuhkan hanyalah Allah. Jika engkau beriman pada Allah, aku akan berdoa pada-Nya agar engkau bisa sembuh.” Ia pun beriman pada Allah, lantas Allah menyembuhkannya.

Sahabat raja tadi kemudian mendatangi raja dan ia duduk seperti biasanya. Raja bertanya padanya, “Siapa yang menyembuhkan penglihatanmu?” Ia menjawab, “Tuhanku”. Raja kaget, “Apa engkau punya Tuhan selain aku?” Ia menjawab, “Tuhanku dan Tuhanmu itu sama yaitu Allah.” Raja pun menindaknya. Ia terus menyiksanya sampai ditunjukkan anak yang tadi.

Raja lalu berkata pada anak itu, “Wahai anakku, telah sampai padaku berita mengenai sihirmu yang bisa menyembuhkan orang buta dan berpenyakit kulit, serta engkau dapat melakukan ini dan itu.” Anak itu menjawab, “Sesungguhnya aku tidak dapat menyembuhkan siapa pun. Yang menyembuhkan adalah Allah.” Raja lalu menindaknya dan terus menyiksanya, sampai ditunjukkan pada rahib.

Disclaimer: Images, articles or videos that exist on the web sometimes come from various sources of other media. Copyright is fully owned by the source. If there is a problem with this matter, you can contact