Terbaru

Senin, 09 April 2018

Siapa yang tidak tahu hari Valentine?

Siapa yang tidak tahu hari Valentine?

Ya, kita sudah memasuki bulan Februari  di mana setiap tanggal 14 Februari, pasangan ,uda-mudi seluruh dunia merayakan yang namanya hari kasih sayang. Di mana di hari itu, mereka mengungkapkan ekspresi rasa cintanya dengan cara bertukar kado, liburan bersama, bahkan yang lebih parah lagi mereka melakukan sex bebas untuk meluapkan rasa bahagia mereka. Naudzubillah…!

Sebelum ikut-ikutan merayakan  hari kasih sayang tersebut, tidakkah kita mencari tahu apa dan bagaimana sejarah dari hari Valentine tersebut? Dari sumber yang saya baca, bahwa hari Valentine adalah hari di mana dihukum matinya seorang pahlawan Kristen yaitu Santo Valentine, peristiwa itu terjadi tepat pada tanggal 14 Februari 270 M.

Kejadian tu bermula pada suatu hari, hiduplah seorang pendeta yang bernama Santo Valentine yang tinggal di kerajaan yang saat itu dipimpin oleh Kaisar Claudius yang terkenal kejam. Ia sangat membenci kaisar tersebut. Cludius berambisi memiliki pasukan militer yang besar, ia ingin semua pria di kerajaannya bergabung di dalamnya. Namun sayang, keinginan tersebut tidak didukung. Para pria enggan terlibat di dalam peperangan karena mereka tidak ingin meninggalkan keluarga dan kekasih mereka. Hal itu membuat Claudius marah, dia segera memerintahkan pejabatnya untuk menetapkan sebuah aturan gila. Claudius berpikir bahwa jika pria tidak menikah, mereka akan senang hati bergabung dengan militer. Lalu Claudius melarang adanya pernikahan. Pasangan muda saat itu menganggap keputusan itu tidak masuk akal. Karenanya, Santo Valentine tetap melaksanakan tugasnya sebagai pendeta, yaitu menikahkan para pasangan yang sedang jatuh cinta meskipun secara rahasia. Aksi ini pada akhirnya  diketahui oleh Kaisar yang segera memberinya peringatan, namun ia tidak menggubris dan tetap memberkati pernikahan dalam sebuah kapal kecil yang hanya diterangi cahaya lilin.

Sampai pada suatu malam, ia tertangkap basah sedang memberkati salah satu pasangan. Pasangan tersabut berhasil melarikan diri tetapi Santo Valentine justru tertangkap. Ia dijebloskan ke penjara dan divonis hukuman mati dengan dipenggal kepalanya tepat pada tanggal 14 Februari.
Sejak kematian Santo, Valentine, kisahnya menyebar luas hingga ke pelosok Roma dan dua tahun kemudian  peristiwa itu pun ditetapkan sebagai hari Valentine atau hari kasih sayang oleh kerajaan Roma, Paus Gelasius I.

Nah, SobatMoe dengan membaca sejarah di atas tidakkah kita berpikir kalau perayaan hari Valnetine lebih tepatnya dinamakan hari kematian dari pada hari kasih sayang? Bukankah hari Valentine tersebut merupakan budaya barat yang isinya tidak jauh dari kemaksiatan, pesta pora, narkoba, sex bebas, dsb. Kemudian dengan latahnya, tanpa menyaring terlebih dahulu budaya yang masuk, kita langsung saja ikut-ikutan merayakannya tanpa mencari tahu sejarahnya. Padahal di dalam hadist sudah dijelaskan.

“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad 2:50 dan Abu Daud 4031)

Kenapa kita dilarang meniru-niru orang kafir? Ibnu Taimiyyah rahimakumullah berkata: “keserupaan dalam perkara lahiriyah bias berpengaruh pada keserupaan dalam akhlak dan amalan. Oleh karena itu, kita dilarang tasyabbuh dengan orang kafir” (Majmu’ Al Fatawa, 22:154).
Nah, SobatMoe, jika kita sudah berani ikut-ikutan budaya kafir, maka bagaimana amalan kita akan diterima oleh Allah swt?

Tidak perlu merayakan hari kasih sayang setiap tanggal 14 karena setiap hari pun kita bias merayakannya, walaupun bukan terhadap pasangan. Bias saja kita mengekspresikan kasih sayang tersebut terhadap kedua orang tua kita. Tidak perlu dengan pemberian hadiah yang mewah. Tetapi, cukup dengan berbakti dan mendoakan beliau di setiap lima waktu kita. Mudah bukan?
So, masih mau merayakan hari Valentine?

By: NJ

Disclaimer: Images, articles or videos that exist on the web sometimes come from various sources of other media. Copyright is fully owned by the source. If there is a problem with this matter, you can contact